Mengatur Diet yang Baik Untuk Mencegah Stroke

by Jan 19, 2018Artikel4 comments

Mengatur gaya hidup, salah satunya dalam hal diet atau pengaturan nutrisi, dapat menurunkan risiko serangan stroke di kemudian hari. Menurut data antara tahun 1970 hingga 2008, kejadian stroke di negara berkembang, termasuk Indonesia mengalami peningkatan lebih dari 100%. Tercatat angka kejadian stroke meningkat dari 52 menjadi 117 per 100.000 orang per tahun. Periode ini adalah masa transisi pola konsumsi makanan dan gaya hidup di negara-negara berkembang ke arah modernisasi.

Konsumsi kalori berlebihan, terutama karena pola konsumsi makanan cepat saji, dapat meningkatkan angka kegemukan atau obesitas dan penyakit-penyakit metabolik seperti kencing manis di masyarakat. Pengontrolan terhadap faktor risiko yang masih dapat dimodifikasi adalah kunci suksesnya pencegahan terhadap stroke. Manajemen hipertensi, kadar gula darah, kolesterol, asam urat dan lainnya dapat dilakukan tidak hanya dengan rutin mengkonsumsi obat-obatan, namun yang terpenting adalah mengatur gaya hidup dan menjaga pola makan.

Kelebihan berat badan dan obesitas meningkatkan risiko terjadinya stroke. Seseorang dengan Indeks massa tubuh (IMT) 30 kg/m2 atau lebih berisiko terkena stroke dua kali lipat lebih tinggi daripada orang dengan berat badan 23 kg/m2 atau kurang. Walaupun IMT bukanlah faktor risiko utama namun mengontrol kadar lemak atau adiposa sangat membantu mencegah serangan stroke.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan diet untuk mencegah stroke

Vitamin

Vitamin C merupakan anti oksidan yang bekerja membantu vitamin E dalam regenerasi sel, meningkatkan resistensi terhadap LDL (kolesterol jahat) sehingga dapat dikatakan kedua vitamin ini memelihara atau menjaga sel-sel pembuluh darah kita dari stres oksidatif yang merusak. Asam folat merupakan suplemen yang baik yang dapat diberikan pada orang-orang dengan faktor risiko stroke. Kekurangan vitamin D dikatakan berhubungan dengan hipertensi, penyakit kardiovaskular, dan stroke.

Garam (natrium)

Konsumsi garam sebanyak 5 gram dalam menu sehari-hari dikatakan meningkatkan risiko stroke. Dianjurkan mengkonsumsi garam cukup 2 gram (+ sepertiga sendok teh) sehari untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Kalsium

Banyak informasi yang keliru mengenai fungsi suplementasi kalsium pada kesehatan kita. Mengkonsumsi sebanyak-banyaknya kalsium justru bukan hal yang baik. Konsumsi 0,5 gram kalsium atau lebih dalam sehari justru berhubungan dengan meningkatnya risiko stroke dan serangan jantung (infark myokard).

Lemak

Tingginya konsumsi lemak ternyata tidak meningkatkan risiko stroke, namun menurunkan konsumsi lemak pun tidak menurunkan risiko stroke. Konsumsi lemak trans akan meningkatkan risiko terjadinya stroke. Lemak tak jenuh dari ikan (Marine n-3 polyunsaturated) tidak terbukti menurunkan risiko stroke namun baik untuk menurunkan kejadian serangan jantung, sedangkan konsumsi lemak tak jenuh dari tumbuhan (Plant n-3 polyunsaturated) dapat menurunkan risiko stroke.

Karbohidrat

Bagi penggemar karbohidrat haruslah mulai saat ini mengubah pola konsumsi anda. Penelitian secara valid menunjukkan tingginya konsumsi karbohidrat meningkatkan gula darah dan berat badan sehingga meningkatkan angka mortalitas karena stroke. Mengkonsumsi whole grain lebih baik daripada nasi dalam hal menurunkan risiko stroke dan obesitas.

Serat

Dengan memakan makanan tinggi serat dalam jumlah banyak ternyata dapat menurunkan tekanan darah, gula darah, dan lemak jahat dalam darah sehingga menurunkan risiko stroke.

Protein

Lain halnya dengan protein, jika anda mengkonsumsi protein dalam jumlah yang cukup tinggi tidak akan meningkatkan risiko anda terkena stroke. Terlebih bila berasal dari ikan. Kabar gembira bagi anda penggemar ikan. Ternyata, konsumsi ikan 3 porsi dalam sehari menurunkan risiko stroke sebanyak 6%.

Buah-buahan dan sayuran

Bagi anda yang tidak menyukai buah dan sayur, sebaiknya segera mememasukkan kedua bahan makanan ini ke dalam menu anda sebanyak-banyaknya. Penelitian menunjukkan konsumsi lebih dari 5 porsi buah dan sayur per hari berhubungan dengan turunnya faktor risiko stroke sebanyak 26%.

Daging

Tidak selamanya konsumsi daging harus dihindari bagi orang-orang dengan faktor risiko stroke. Anda masih dapat mengkonsumsi daging segar bukan olahan dengan menakar jumlah secukupnya namun jangan setiap hari.

Susu dan olahannya

Jangan takut mengkonsumsi susu karena tidak akan meningkatkan risiko anda terhadap stroke. Jika masih takut, anda bisa memilih susu rendah lemak dibandingkan dengan full cream.

Cokelat, kopi, dan teh

Kabar baik bagi anda penyuka cokelat. Konsumsi cokelat dapat menurunkan risiko stroke sebanyak 29%. Sementara konsumsi teh 3 cangkir sehari dapat menurunkan risiko stroke sebanyak 21%. Konsumsi kopi secara rutin sebanyak 3-4 cangkir sehari dikatakan berhubungan dengan menurunnya risiko stroke sebanyak 17%. Sedangkan terdapat kenyataan yang unik bagi pengkonsumsi kopi. Banyak penelitian yang sudah membuktikan bahwa semakin tinggi konsumsi kopi dalam sehari justru berhubungan dengan menurunnya prevalensi stroke. Bahkan, menurut suatu studi meta analisis di Korea tahun 2012, meminum 4 cangkir kopi dalam sehari dikatakan memikili efek preventif terhadap stroke. Minuman dengan pemanis buatan yang dikonsumsi harian berhubungan dengan obesitas, diabetes, sindroma metabolik dan peningkatan kejadian serangan jantung.

Sebagai penutup, tentu saja kita tidak bisa menelan mentah-mentah begitu saja hasil penelitian yang telah ada. Ilmu pengetahuan selalu berubah. Konsultasikan selalu dengan dokter anda sebelum mengikuti pola-pola diet tertentu, apalagi apabila anda memiliki penyakit penyerta yang erat hubungannya dengan pola makan.

4 Comments

  1. Susi

    Terimakasih pak dokter untuk informasinya. Saya mulai mengganti sarapan saya dng Oatquacker + energen, apakah baik adanya ?

    Reply
    • Lina Kamelia

      Terima kasih atas pertanyaannya. Oat atau havermut adalah salah satu jenis serealia yang baik, karena mengandung serat tinggi sehingga dapat memberi rasa kenyang lebih lama. Di samping itu, oat juga rendah kandungan pati dan lemak sehingga baik sekali dikonsumsi bagi orang-orang yang memiliki risiko penyakit cardio-neuro vascular (jantung maupun stroke).
      Kebiasaan untuk makan sereal uang disertai dengan buah-buahan secukupnya sebagai menu sarapan adalah kebiasaan yang baik, karena pada prinsipnya, sarapan yang ideal dapat memenuhi kebutuhan energi sehingga dapat melakukan aktivitas harian dengan penuh vitalitas dan konsntrasi. Terima kasih, semoga bermanfaat, Susi 🙂

      Reply
  2. basri

    mengkonsumsi kopi bisa menurunkan resiko terkena stroke..saya sebetulnya kurang suka minum kopi.. tapi saya pernah mencoba setiap hari minum kopi tanpa gula..hasilnya saya merasakan tegang pada leher belakang dan saya periksakan tekanan darah saya meningkat..apa kopi bisa menyebabkan tekanan darah naik ??

    Reply
    • lina kamelia

      Terima kasih, Mas Basri atas atensinya.
      Kopi ini memang kontroversial. Beberapa jurnal memang memberikan data yang terukur mengenai efek positif kopi terhadap kesehatan terutama dalam hal ini risiko kejadian stroke. Tulisan yang disampaikan sebelumnya adalah memberikan informasi mengenai hubungan antara mengkonsumsi kopi dengan risiko stroke. Pada beberapa penelitian di Korea didapati hasil yang mecengangkan bahwa dengan konsumsi kopi 4 cangkir sehari dihubungkan dengan efek preventif stroke.
      Beberapa jurnal lain seperti misalnya oleh Geleijnse dkk, dalam “Habitual coffee consumption and Blood Prssure : An Epidemiological Perspective”, menunjukkan hubungan antara konsumsi sekitar 5 cangkir kopi dalam sehari (setelah pengamatan durasi pendek 1-12 minggu), dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah sekitar 2/1 mmHg baik pada penikmat kopi (dengan membandingkan penikmat kopi berkafein ataupun dekafein). Namun dikatakan juga bahwa konsumsi kopi dekafein tidak berhubungan dengan peningkatan tekanan darah. Kandungan kafein dalam kopi seringkali dianggap sebagai biang kerok peningkatan tekanan darah yang diperkirakan disebabkan oleh kopi. Padahal dalam kopi sendiri terdapat kandungan lain seperti misalnya polyphenol, soluble fibre, dan potasium yang bisa jadi berkontribusi juga dalam meningkatkan tekanan darah.
      Namun demikian, dengan demikian banyaknya studi yang memberikan hasil bervariasi, maka dapat kita simpulkan bahwa jika anda seorang penderita hipertensi atau hypertension prone persone yang merupakan penikmat kopi, pilihlah kopi dekafein.
      Untuk pengkonsumsi kopi akut (yang baru-baru saja mengkonsumsi kopi), perlu diketahui bahwa kopi berkafein merupakan suatu psikostimulan yang berpengaruh terhadap fisiologi tubuh. Jika anda seorang penikmat kopi pemula namun mengkonsumsi secara cukup eksesif maka sangat mungkin tubuh anda akan mengalami palpitasi (jantung berdebar), fatique, insomnia, perubahan mood, dan juga nyeri kepala. Hal tersebut tidaklah secara langsung berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah secara signifikan walaupun terdapat beberapa informasi studi bahwa pada peminum kopi pemula, tekanan darah dapat meningkat sekitar 4-12 mmHg.
      Demikian diskusi kita, semoga bermanfaat 🙂

      Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.